dibawah temaram langit malam
suram buram tak terkira
sementara desiran tak hentinya
dan desahnya
meniupkan tanda tanya besar
melangkah tanpa arah
mencoba berbagai celah
dan..
terhenti pada titik yg sama
semua tak berbeda
seperti sedia kala
jejak-jejak bertebaran
didepan
dibelakang
disamping kiri
dikanan
jejak yg sama
semua sama
kemana akan melangkah?
semua tlah terlewati
tak ada yg berbeda
semua sama
tak bermakna
tak bercahaya
akankah masih ada jalan?
dimana?
jalan menuju cahaya
menuju retak langit timur
kedamaian sang fajar
Monday, December 24, 2007
MENCARI JALAN MENUJU SANG FAJAR
Labels: puisi kegalauan at 12/24/2007 02:37:00 AM Posted by Anonymous
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment