SULIT

"tetaplah disini"
kau slalu bilang..

"mengapa kau disini?"
kau juga slalu bilang..

"DIMANA AKU HARUS HIDUP????"

TANPA LETAK

begitunya aku
rapuh berulang kali jatuh
menelan pahit untuk sakit
langkah tak ada gairah
kelam dalam temaram

kidung pilu terlantun
mengalun
lirih
namun menyentak
jiwa-jiwa tanpa letak

RESAH

adakah sebuah kelana
ketika senja menjelang malam
tercerai dgn gemuruh gemulai
sesak..

nafas bumi seperti kehilangan udara
mencekik batin yg tlah tercekik
menghancurkan apa seharusnya

satu terbujur dalam denting
jarum baja kaku terbelenggu
menyiksa waktu

pekat menyayat ditepi laknat
nikmat tlah lama lewat

untuk mencari pasti
diantara keresahan hati

melangkah kembali

siang itu..
matahari menyengat begitu hebatnya
debu-debu jalanan menyumbat menyanyat hidung yg telah sekarat
mengiris-iris kedua bola mataku
sakit!
deru motor-motor menghajar kedua telingaku
yg tak mampu lagi mendengar dgn benar
tak ada lagi kedamaian disini
didalam hati..
aku benci kota ini!!

kulihat disebrang
seorang anak menjajakan koran
mondar-mandir
mantap meneriakkan dagangannya
tak ada rasa menyerah dlm dirinya
meski peluh menetes deras diwajahnya
meski terik menghujam badannya

kupejamkan mata
dalam batinku
aku harus melangkah
seperti anak penjaja koran
yg tak menyerah melawan terik siang
aku pun melangkah..

Sekian..

sering kali aku berpikir..
apakah kau diluar jangkauan tangan dan hati ini,
atau akulah yg takut menjangkaumu??

sampai pada detik ini
aku menyerah
mendesah pada kalah

tak ada lagi hasrat ntuk menggapaimu
tangan ini pun tak lagi ingin merangkulmu
kuberanikan diri berlari
menjauh
sejauh-jauhnya
menembus batas bumi
bersembunyi dibalik mimpi

kumusnahkan semua tentangmu
kubakar semua yg mengingatkanmu
semua..

..selamat tinggal!!!

aku harus bicara saja..DAN!!

usah kau harap lagi dlm malam ini
tiada lagi guratan di pucuk langit
ketika tanganku terasa lelah ntuk menulis
penaku pun kugantung disudut rasa
berhenti merangkai kata
karna sepertinya telah fasih aku bicara
maka ku undang saja gemintang ntuk berbincang dgnku
meski lirih
namun cukup mengenyangkan lapar batinku
memuaskan nafsu jiwaku
hinggaku orgasme makna terpuja

sudah terlalu banyak
entah berapa banyak
yg kutakutkan..
kejenuhan menghinggapi relungmu
kebosanan menyayat urat-urat senyummu

dan..
dengarkan aku bicara
singkirkan rangkaian kata
sudah tak lagi ada makna
dan..
aku harus bicara
walau terdengar patah-patah
jgn anggap aku menyerah
meski kemarin mengaku kalah
dan..
aku,
aku harus,
aku harus bicara..
aku harus bicara saja..DAN!!

pagi..(aku ingin kau kembali)

entah sudah berapa pekan
tak ada lagi dalam ingatan..

belaian sinarmu
yg menghangatkan sendi2 asaku..
desah suaramu
yg menyejukkanku..
pesonamu
yg mendamaikan hatiku..
nyanyianmu
yg menghanyutkan segala resahku..
dan semua segala tentangmu
sungguh
ku merindukanmu..

pagi..
maapkanku yg slalu melewatkanmu
melupakan keindahanmu..
aku terlena bersama lelap
buta oleh selimut
terkekang oleh ranjang

pagi..
aku ingin kau kembali

rela

setelah yg lalu
semua..

kubenarkan apa yg tadinya kusalahkan
namun..
tak pernah kusalahkan yg telah kau benarkan

bagai sebilah pedang
yg bersiap membunuhku?
..bukan!
atau seperti ular berbisa
yg bersiap menggigitku?
..bukan!
mungkinkah seekor harimau
yg siap menerkamku?
..bukan!
mungkinkah malaikat maut
yg kan mencabut nyawaku?
..bukan juga!!

yg jelas,sejak pertengkaran itu
segala tentangmu membuatku begitu lemah

aku rela mengikutimu..

seba-serbi anak muda

diujung sana..
sekelompok anak muda memuja cinta
mengagung-agungkan hanya untuk cinta
membelai mesra sebuah cinta
menyanyikan lagu cinta
bergembira atas nama cinta
bermabok bersama cinta
gila bersama cinta
menganggap dunia ini hanya untuk cinta
kata mereka cinta adalah segalanya
keindahannya tak mampu diucapkan dgn kata

diujung lainya..
segerombolan anak muda bermimpi mendapatkan cinta
menangis tak jua mendapatkan cinta
mengemis-ngemis nodai hati untuk cinta
berlari-lari mengejar cinta
bermandi keringat untuk mengenal cinta
telanjangi harga diri untuk mengerti sebuah cinta
bersusah payah hanya untuk cinta
gelapkan mata untuk melihat cinta
bungkam segalanya agar mendengar cinta
bunuh nurani untuk merasakan cinta
kata mereka hidup tanpa cinta terasa menyiksa
seperti dalam neraka!

disudut sana..
segelintir
anak muda mencoba merencana
mereka mencoba melihat dgn mantap
cahaya masa depan mereka
enyahkan segala tentang cinta
melangkah menuju puncak
tak peduli dgn cinta
mendaki mencari batu emas
berjuang demi kesejahteraan
untuk kehidupan mereka
tak mengenal cinta
kata mereka..hidup untuk materi

disudut lainya..
sedikit sekali
hanya beberapa saja
anak muda sibuk bersama buku2 pelajarannya
menimba ilmu yg terkandung didalamnya
memecahkan soal yg belum terjawab
dan terus mencari pertanyaan
dan selalu mememecahkan
tak pernah berhenti
ingin menjadi yg terbaik
kata mereka..hidup utuk ilmu

dipojok sana..didalam bilik..
seorang anak muda
telah kehabisan kata..

benci romantisme..

aku benci romantisme
merayu malam
menanti pagi
menebar cinta
menggauli kata kata
aku terjebak didalamnya

aku benci romantisme
menyibak isak tangis mata
pada masa kala ku buta
mencium malam pun ku tak bisa

hey kenapakah engkau ini
mengumbar kebencian pada hati
dendam pada waktu
bukankah itu tak kan mampu kau pungut lagi

biarlah
biarlah malammu pergi
toh takkan mampu kau berlari
mengejar waktu
yang sempat kau buang itu

aku benci romantisme
benci
benci
sungguh aku benci!!!

sakit!

dalam terdiam
sepi menekan mendesak
tak bergerak

terhimpit beban bosan
menyempit
patahkan angan

terjebak kekalutan
takut
hadapi kenyataan

menerawang
bayangkan kebebasan
kan datang

ada kalanya..

ada kalanya kau merasa sendiri
ada kalanya kau merasa sepi
ada kalanya kau merasa tak berarti
ada kalanya tak datang yg kau ingini

semua yg gelap akan berlalu bersama putaran waktu
saat kau yakin semuanya kan kembali cerah
saat kau ragu kesedihan kan segera berlalu
kebahagiaan terasa seindah pagi

ada kalanya hidup seperti mati

AIR MATA

kusatukan semua yg tercecer tentangmu
kutangkap semua yg melayang tentangmu
kucari semua yg hilang tentangmu
kurangkum kedalam bakul memoriku
dan perlahan..
kugerai menjadi untaian kata sederhana
bersama linangan AIR MATA
tak lupa,
ku bubuhi dgn segenap makna
kuberanikan..,
persembahkan untukmu..
karna dirimu pernah ada.

hati ini tak akan pernah lupa,
dirimu pernah singgah
saat aku terjerembab
hampir mati dikunyah sepi
terkapar..terinjak-injak kaki2 kehampaan
dan..
kau datang
menolongku,
dgn sejuta cinta kau tumpahkan didepanku
kulahap dgn begitu lapar
aku slalu mengingatnya..
apa kau masih mengingatnya?

entah apa lagi harus kuperbuat
kini..
dirimu slalu menjauh
menjauh dari pandangku
mata ini tak lagi mampu melihat

Bisakah kita seperti dulu lagi??